1) Dalam Quran yang mulia; 3 kali kata #Jamil {bagus, indah, jelita} disebut sebagai cara melaksanakan perintah Allah pada Nabi & ummatnya.
2) Penyebutan pertama; {QS 15: 85}; sifat #Jamil mengiringi perintah berlapang dada untuk memberi kemaafan; "Fashfahish shafhal jamil."
3) "..Maka lapangkanlah dada untuk memaafkan mereka dengan kemaafan yang #Jamil [bagus, indah, jelita].." {QS 15: 85}
4) Ibn Katsir menafsirkan #Jamil dalam ayat ini dengan {QS 43: 89} "Fashfah 'anhum wa qul salaam.." yakni, "Dan ucapkan salam nan damai."
5) Syaikh Muhammad 'Ali Ash Shabuni memaknai #Jamil dalam kelapangan dada kala memaafkan sebagai; "Pemberian maaf tanpa disertai celaan."
6) Penyebutan #Jamil yang kedua termaktub dalam {QS 70: 5} sebagai petunjuk pelaksanaan perintah bersabar; "Fashbir shabran jamiila."
7) "Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang #Jamil [bagus, indah, jelita]." {QS 70: 5} Yakni, ujar Ibn Katsir, sabarlah hai Muhammad.."
8) ..atas pendustaan mereka pada seruanmu, permintaan mereka agar 'adzab didatangkan, & keyakinan mereka bahwa 'adzab takkan terjadi. #Jamil
9) Dan hendaknya kesabaranmu itu #Jamil; yaitu, ujar Ash Shabuni; kesabaran yang tidak disertai keluh kesah, penyesalan, & pengandaian.
10) Kesabaran #Jamil itu; tanpa kesana-kemari mengisahkan, tanpa menyesali kebaikan yang ditunaikan, & tanpa berandai begini maupun begitu.
11) Penyebutan #Jamil yang ketiga ada dalam {QS 73: 10} untuk mensifati cara menjauhi para pendusta kebenaran; "Wahjurhum hajran jamiila."
12) "Dan jauhilah mereka dengan cara menjauh yang #Jamil [bagus, indah, jelita]." {QS 73: 10} Ibn Katsir mentafsir, "Jauhkan dirimu dari..
13) ..mereka tanpa perlu mencaci-maki keburukan mereka." Ash Shabuni menyatakan, #Jamil dalam hal melakukan 'Hajr', yakni menjauh dari..
14) ..mereka secara zhahir & batin. Zhahirnya; menjauh dalam jarak & pergaulan tanpa mencaci-maki. Secara batin; menjauhkan hati.. #Jamil
15) ..fikiran, & perbuatan agar tak menyerupai mereka; berbeda dalam rasa, pemahaman, & akhlaq sebagai wujud bara' (berlepas diri).. #Jamil
16) ..dan juga a'izzah (menempatkan diri lebih mulia) atas mereka dengan #Jamil; bagus, indah, & jelitanya penjauhan diri yang dilakukan.
17) Jika kita renungkan sejenak ketiga penyebutan #Jamil ini dalam Al Quran; terasa betapa luhurnya Allah mendidikkan akhlaq kepada kita.
18) #Jamil dalam lapang dada kala memaafkan, jamil dalam bersabar atas pendustaan, & jamil dalam menjauhkan diri dari ahli kebatilan.
19) #Jamil di ketiga ayat itu, Allah tunjukkan sebagai cara untuk melaksanakan perintahNya; dalam menghadapi subjek yang sama: orang KAFIR.
20) Seakan-akan kita ditaujih; lapangkan dadamu & maafkan orang kafir dengan #Jamil; sabari mereka dengan Jamil; jauhi mereka dengan Jamil!
21) Seolah kita ditaujih; maafkan tanpa mencela, sabari tanpa berkeluh-kesah, jauhi tanpa mencaci maki. Semua harus dilakukan dengan #Jamil!
22) Maaf, kesabaran, & penghindaran atas mereka harus dilakukan dengan bagus, indah, jelita, manis, cantik, elegan, ranggi, lembut. #Jamil!
23) Maka betapa menakjubkan kita Ummat Qurani ini; jika tak mampu bersikap #Jamil; jangankan pada orang kafir, bahkan pada saudara seaqidah.
24) Sebab, ujar Ash Shabuni; dalam pengarahan akhlaq Qurani berlaku Qiyas Aulawi; jika pada orang kafir kita diperintahkan demikian.. #Jamil
25) ..indahnya; sesama mukmin berhak atas budi-pekerti yang jauh lebih jelita. Semoga Allah menolong kita untuk berlaku #Jamil senantiasa:)
Allah itu Jamil, menyukai ke-Jamil-an"; jamil tampilan & 'amalnya, jamil dalam fahaman, jamil di hati & niatan:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar