Rabu, 01 Mei 2013

Psikologi Behaviorisme


Timbul di Rusia tetapi berkembang di Amerika dan mempunyai pengaruh yang cukup lama

a)      Ivan Petravich Pavlov (1849-1936)
Aliran psikologi di Rusia dipelopori Ivan Petrovich Pavlov yang dikenal sebagai aliran behaviorisme. Behaviorisme merupakan aliran dalam psikologi yang timbul sebagai perkembangan psikologi umum. Ahli psikologi dalam behaviorisme ingin meneliti psikologi secara obyektif. Mereka berpendapat, kesadaran adalah hal yang dubious (sesuatu yang tidak dapat diobservasi secara langsung atau nyata)
Menurut Pavlov, aktivitas dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Aktivitas bersifat reflek yaitu aktivitas organisme yang tidak disadari oleh organisme yang bersangkutan.
2.      aktivitas yang disadari yaitu aktivitas atas kesadaran organisme yang bersangkutan.
Pavlov memusatkan perhatiannya pada masalah reflek dan sering disebut sebagai psikologi reflek atau psychoreflekology. Awalnya pemikiran dan eksperiman Pavlov hanya terbatas di Rusia lalu menyebar ke Amerika, hal ini dikarenakan para ahli yang menolak metode introspeksi dalam psikologi . karena introspeksi tidak dapat diperoleh data yang obyektif. Pavlov merintis obyektif psycology, dia mendasarkan eksperiman atas dasar observasi fack. Eksperiman Pavlov banyak pengaruhnya pada masalah belajar, misalnya pembentukan kebiasaan. 

b)      Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Menurut Thorndike, asosiasi antara sense of impression dan impuls to action disebutnya sebagai koneksi/ connectin (usaha untuk menggabungkan antara kejadian sensoris dengan perilaku)
Thorndike menitik beratkan pada aspek fungsional di perilaku yaitu proses mental dan perilaku yang berkaitan dengan penyesuaian diri organisme terhadap lingkungannya. Thorndike diklasifikasikan sebagai behaviors yang fungsional, berbeda dengan Pavlov yang behavioris asosiatif.
Menurut Thorndike dasar dari belajar adalah trial dan error atau secara asli disebut sebagai learning by selecting dan connecting. Thorndike menyimpulkan dari eksperimennya puzzle box bahwa hewan menunujukkan adanya penyesuaian sebelum melepaskan diri dari box. Dari eksperimen itu, Thorndike mengajukan 3 hukum dalam belajar (hkum pimer) yaitu:
1.      Hukum Kesiapan
Agar hasil belajar baik harus ada kesiapan dari organisme yang bersangkutan.
2.      Hukum Latihan
a.       The law of use, menyatakan hubungan atau koneksi antara stimulus dan respon menjadi kuat apabila sering digunakan.
b.      The law of disuse, menyatakan hubungan antara stimulus dan respon akan lemah bila jarang digunakan.
3.      Hukum efek
Kuat danlemahnya hubungan stimulus dan respom tergantung pada hasil respons yang bersangkutan.

c)      Burrrhus Frederic Skinners (1904-1990)
Skinners membedakan perilaku menjadi:
a.       Perilaku yang alami yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas atau yangbersifat refleksif.
b.       Perilaku operan yait perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak diketahui, tapi ditimbulkan oleh organisme itu setelah mendapat stimulus dari luar.

d)     John Boardus Watson (1878-1958)
Menurut pandangan Watson, psikologi itu murni dan merupakan cabang dari ilmu alam ekperimental. Tujuannya adalah mempredikasi dan mengontrol perilaku. Instropeksi bukanlah metode yang digunakan . yang diperlajari adalah perilaku yang dapat diamati bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang dubious.
Watson mengadakan eksperimental mengenai kondisioning pada anak akibat pengaruh Pavlov yang mempunyai kesimpulan bayi terbentuk respon berkondisi. Selain itu ada yang eksperimen pada anak yang bernama Albert yang mempunyai kesimpulan bahwa reaksi emosional dapat terbentuk dengan kondisioning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar