Kamis, 16 Mei 2013

Dinamika Perilaku Individu Dalam Kelompok


1.      Pengertian perilaku
a.       Menurut Lewin (Psikologi Umum, 2003: 197), perilaku adalah interaksi yang tampak pada individu dan lingkungannya.
b.      Menurut paham holistic, perilaku adalah aspek intrinsic (niat, tekad, azam) dari dalam diri individu yang merupakan faktor penentu dalam melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya penangsang yang datang dari lingkungan.
c.       Menurut paham behavioristik, perilaku adalah tingkah laku individu yang terbentuk melalui proses pembiasaan dan pengukuhan dengan mengkondisikan stimulus dalam lingkungan.
d.      Menurut Sugiyo (buku ajar psikologi social 2006:3), perilaku adalah manifestasi dari kejiwaan manusia.
e.       Menurut Heru Mugiarso, perilaku adalah suatu aktivitas psikis yang didasari niat atau motif untuk mencapai tujuan.
f.       Menurut Skinner (Psikologi Umum 2003: 123), perilaku manusia adalah organisme yang berperan dan berpikir yang ditentukan oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang.
g.      Menurut beberapa ahli psikologi, perilaku adalah aktivitas yang dapat diobservasi.
h.      Sedangkan pengertian lain dari perilaku adalah serentetan kegiatan atau perubahan dalam ruang hidup.
Berdasarkan berbagai pengertian diatas kelompok dua menyimpulkan bahwa perilaku adalah suatu aktivitas manusia yang merupakan manifestasi dari jiwa manusia dan dipengaruhi oleh aspek-aspek yang ada pada diri manusia dan aspek-aspek di luar manusia yang bisa terbentuk dari proses belajar, imitasi pembiasaan dan lain-lain sebagainya.

2.      Macam-macam perilaku
Secara umum perilaku manusia sangatlah banyak dan berikut ini adalah beberapa perilaku yang kelompok kami temukan:
Menurut Sugiyo (Psikologi social, 2006:1) adalah
1)      Perilaku motorik adalah perilaku yang dinyatakan dalam perbuatan jasmaniah misalnya makan, berjalan, mandi dan sebagainya.
2)      Perilaku kognitif adalah perilaku yang berhubungan dengan pemahaman, penalaran, pengenalan dan lain-lain.
3)      Perilaku konatif adalah perilaku yang berhubungan dengan motivasi untuk mencapai tujuan misalnya harapan, cita-cita dan lain-lain.
4)      Perilaku afektif adalah perilaku yang merupakan manifestasi dari penghayatan misalnya marah, sedih, cinta dan lain-lain.
Menurut beberapa ahli yang lain
1)      Perilaku agresif adalah perilaku yang dimaksud melukai orang lain dan perilaku melukai orang lain.
2)      Perilaku verbal adalah perilaku yang menekankan pada penggunaan lisan atau ucapan.
3)      Perilaku nonverbal adalah perilaku yang menekankan pada pengusaan bahasa tubuh manusia.
4)      Perilaku normal adalah perilaku yang sesuai dengan norma atau aturan masyarakat tertentu.
5)     Perilaku abnormal adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan masyarakat tertentu.
6)  Perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyesuaikan suatu keuntungan.
7)  Perilaku menolong adalah perilaku yang dimotivasi oleh keinginan untuk memberi keuntungan bagi orang lain.
8)  Perilaku salah suai adalah perilaku yang dapat menyesuaikan diri yang keliru.

Menurut Sofyan S Willis (Konseling Individual Teori dan Praktek, 2004: 75)
1)  Perilaku kelompok adalah respon-respom anggota kelompok terhadap struktur sosialnya dan norma yang diadopsinya.
2)  Perilaku kolektif adalah tindakan seseorang oleh karena pada saat yang sama berada pada tempat dan perilaku yang sama pula.
3)  Perilaku instrument adalah perilaku yang digunakan sebagai alat untuk  mencapai tujuan (menurut Morgan dalam Psikologi Umum 2003: 291 ).
Menurut Descartes (Psikologi Umum 2003: 81) adalah
1)  Perilaku rasional adalah perilaku yang berhubungan dengan jiwa yang disebut unexpended substance karena dikuasai jiwa, seseorang dapat merencanakan atau meninjau kembali suatu tingkah laku.
2)  Perilaku mekanis adalah perilaku yang berhubungan dengan badan (extended substance) misalnya gerak reflek.
Menurut Watson (Psikologi Umum 2003: 122) adalah
1)  Perilaku tertutup adalah perilaku yang tidak dapat langsung terlihat dari luar misalnya berpikir.
2)  Perilaku terbuka adalah perilaku yang dapat dilihat secara langsung dari luar.

3.      Aspek-aspek yang ada dalam individu
  1. Persepsi adalah proses menyimpulkan informasi dan menafsirkan kesan  yang diperoleh melalui alat indra.
  2. Motivasi adalah fenomena kejiwaan yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku demi mencapai sesuatu yang diinginkan atau dituntut oleh lingkungannya.
  3. Sikap adalah faktor yang menjadi pendorong seseorang bertindak atau berperilaku.
  4. Kepribadian adalah keadaan internal individu sebagai proses organisasi dan struktur dalam diri seseorang.
  5. Ingatan adalah kemampuan manusia untuk menerima rangsang, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman yang dialami.
  6. Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan atau bayang-bayang yang belum pernah ada di dunia nyata.
  7. Perasaan adalah keadaan yang dirasakan sedang terjadi dalam diri seseorang.
  8. Tanggapan adalah gambaran ingatan dalam jiwa manusia yang terjadi setelah objek yang diamati sudah tidak berada lagi dalam ruang dan waktu pengamatan.
  9. Kemauan adalah kekuatan yang sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan pikiran.
  10. Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relative bisa bersifat umu atau khusus.
  11. Intelegensi adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi yang baru.
4.      Dinamika individu dalam kelompok dan penerapannya
Dinamika perilaku adalah perilaku-perilaku yang dapat membuat suatu kelompok menjadi hidup dan dinamis, sehingga dapat menciptakan dinamika kelompok dan tercapainya tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya individu mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan dalam memenuhi kebutuhannya individu memerlukan perilaku-perilaku yang dinamis. Untuk mendapatkan perilaku yang dinamis, individu perlu menyesuaikan dan menggunakan segala aspek yang ada dalam dirinya. Apabila semua aspek dalam diri individu dapat berjalan dinamis, individu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhannya tetapi juga dapat mengembangkan diri ke arah pengembangan pribadi.
Pengembangan pribadi yang dimaksud adalah individu dapat menguasai kemampuan-kemampuan social secara umum seperti keterampilan komunikasi yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima toleran, mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis, memiliki rasa tanggung jawab social seiiring dengan kemandirian yang kuat dan lain sebagainya.
Dalam bimbingan dan konseling kelompok pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling kelompok semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya.
Contoh penerapan dinamika perilaku dalam bimbingan dan konseling adalah:
Selama kegiatan bimbingan kelompok, hanya seorang siswa saja yang aktif sedangkan anggota yang lain hanya diam saja sehingga kegiatan bimbingan bersifat monoton. Maka konselor selaku pemimpin kelompok harus mencari cara agar semua anak bisa mengeluarkan pendapatnya.

3 komentar: