1.
Pengertian perilaku
a. Menurut Lewin (Psikologi Umum, 2003: 197),
perilaku adalah interaksi yang tampak pada individu dan lingkungannya.
b. Menurut paham holistic, perilaku adalah aspek intrinsic
(niat, tekad, azam) dari dalam diri individu yang merupakan faktor penentu
dalam melahirkan perilaku tertentu meskipun tanpa adanya penangsang yang datang
dari lingkungan.
c. Menurut paham behavioristik, perilaku adalah tingkah laku individu yang terbentuk
melalui proses pembiasaan dan pengukuhan dengan mengkondisikan stimulus dalam
lingkungan.
d. Menurut Sugiyo (buku ajar psikologi social 2006:3), perilaku adalah
manifestasi dari kejiwaan manusia.
e. Menurut Heru Mugiarso, perilaku adalah suatu
aktivitas psikis yang didasari niat atau motif untuk mencapai tujuan.
f. Menurut Skinner (Psikologi Umum 2003: 123),
perilaku manusia adalah organisme yang berperan dan berpikir yang ditentukan
oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang.
g. Menurut beberapa ahli psikologi, perilaku
adalah aktivitas yang dapat diobservasi.
h. Sedangkan pengertian lain dari perilaku adalah
serentetan kegiatan atau perubahan dalam ruang hidup.
Berdasarkan berbagai pengertian diatas
kelompok dua menyimpulkan bahwa perilaku adalah suatu aktivitas manusia yang
merupakan manifestasi dari jiwa manusia dan dipengaruhi oleh aspek-aspek yang
ada pada diri manusia dan aspek-aspek di luar manusia yang bisa terbentuk dari
proses belajar, imitasi pembiasaan dan lain-lain sebagainya.
2.
Macam-macam perilaku
Secara umum perilaku manusia
sangatlah banyak dan berikut ini adalah beberapa perilaku yang kelompok kami
temukan:
Menurut Sugiyo (Psikologi social,
2006:1) adalah
1) Perilaku
motorik adalah perilaku yang
dinyatakan dalam perbuatan jasmaniah misalnya makan, berjalan, mandi dan
sebagainya.
2) Perilaku
kognitif adalah perilaku yang
berhubungan dengan pemahaman, penalaran, pengenalan dan lain-lain.
3) Perilaku
konatif adalah perilaku yang
berhubungan dengan motivasi untuk mencapai tujuan misalnya harapan, cita-cita
dan lain-lain.
4) Perilaku
afektif adalah perilaku yang
merupakan manifestasi dari penghayatan misalnya marah, sedih, cinta dan
lain-lain.
Menurut beberapa ahli yang lain
1) Perilaku
agresif adalah perilaku yang
dimaksud melukai orang lain dan perilaku melukai orang lain.
2) Perilaku
verbal adalah perilaku yang
menekankan pada penggunaan lisan atau ucapan.
3) Perilaku
nonverbal adalah perilaku yang
menekankan pada pengusaan bahasa tubuh manusia.
4) Perilaku
normal adalah perilaku yang
sesuai dengan norma atau aturan masyarakat tertentu.
5) Perilaku
abnormal adalah perilaku yang
tidak sesuai dengan norma atau aturan masyarakat tertentu.
6) Perilaku
prososial adalah suatu
tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyesuaikan suatu
keuntungan.
7) Perilaku
menolong adalah perilaku yang
dimotivasi oleh keinginan untuk memberi keuntungan bagi orang lain.
8) Perilaku
salah suai adalah perilaku
yang dapat menyesuaikan diri yang keliru.
Menurut Sofyan S Willis (Konseling Individual Teori dan Praktek, 2004:
75)
1) Perilaku
kelompok adalah respon-respom
anggota kelompok terhadap struktur sosialnya dan norma yang diadopsinya.
2) Perilaku
kolektif adalah tindakan
seseorang oleh karena pada saat yang sama berada pada tempat dan perilaku yang
sama pula.
3) Perilaku
instrument adalah perilaku
yang digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan (menurut Morgan
dalam Psikologi Umum 2003: 291 ).
Menurut Descartes (Psikologi Umum 2003: 81) adalah
1) Perilaku
rasional adalah perilaku yang
berhubungan dengan jiwa yang disebut unexpended
substance karena dikuasai jiwa, seseorang dapat merencanakan atau meninjau
kembali suatu tingkah laku.
2) Perilaku
mekanis adalah perilaku yang
berhubungan dengan badan (extended
substance) misalnya gerak reflek.
Menurut Watson (Psikologi Umum 2003: 122) adalah
1) Perilaku
tertutup adalah perilaku yang
tidak dapat langsung terlihat dari luar misalnya berpikir.
2) Perilaku
terbuka adalah perilaku yang
dapat dilihat secara langsung dari luar.
3.
Aspek-aspek yang ada dalam individu
- Persepsi adalah proses menyimpulkan informasi dan
menafsirkan kesan yang diperoleh
melalui alat indra.
- Motivasi adalah fenomena kejiwaan yang mendorong
seseorang untuk bertingkah laku demi mencapai sesuatu yang diinginkan atau
dituntut oleh lingkungannya.
- Sikap adalah faktor yang menjadi pendorong
seseorang bertindak atau berperilaku.
- Kepribadian adalah keadaan internal individu sebagai
proses organisasi dan struktur dalam diri seseorang.
- Ingatan adalah kemampuan manusia untuk menerima
rangsang, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman yang dialami.
- Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan atau bayang-bayang yang belum pernah ada di dunia nyata.
- Perasaan adalah keadaan yang dirasakan sedang
terjadi dalam diri seseorang.
- Tanggapan adalah gambaran ingatan dalam jiwa
manusia yang terjadi setelah objek yang diamati sudah tidak berada lagi
dalam ruang dan waktu pengamatan.
- Kemauan
adalah kekuatan yang
sadar dan hidup dan atau menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan
pikiran.
- Bakat
adalah kemampuan alamiah
untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relative bisa bersifat
umu atau khusus.
- Intelegensi adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi yang baru.
4.
Dinamika individu dalam kelompok dan
penerapannya
Dinamika
perilaku adalah perilaku-perilaku yang dapat membuat suatu kelompok menjadi
hidup dan dinamis, sehingga dapat menciptakan dinamika kelompok dan tercapainya
tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya individu mempunyai keinginan untuk
memenuhi kebutuhan dan dalam memenuhi kebutuhannya individu memerlukan
perilaku-perilaku yang dinamis. Untuk mendapatkan perilaku yang dinamis,
individu perlu menyesuaikan dan menggunakan segala aspek yang ada dalam
dirinya. Apabila semua aspek dalam diri individu dapat berjalan dinamis,
individu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhannya tetapi juga dapat
mengembangkan diri ke arah pengembangan pribadi.
Pengembangan
pribadi yang dimaksud adalah individu dapat menguasai kemampuan-kemampuan social secara umum seperti keterampilan
komunikasi yang efektif, sikap tenggang rasa, memberi dan menerima toleran,
mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis,
memiliki rasa tanggung jawab social
seiiring dengan kemandirian yang kuat dan lain sebagainya.
Dalam bimbingan
dan konseling kelompok pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar kegiatan
bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis dan
tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling kelompok
semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak akan
hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya.
Contoh penerapan
dinamika perilaku dalam bimbingan dan konseling adalah:
Selama kegiatan
bimbingan kelompok, hanya seorang siswa saja yang aktif sedangkan anggota yang
lain hanya diam saja sehingga kegiatan bimbingan bersifat monoton. Maka
konselor selaku pemimpin kelompok harus mencari cara agar semua anak bisa mengeluarkan
pendapatnya.
bagus nh refrensi belajar, di tunggu postt selanjutnya
BalasHapusmakasih info'y...
BalasHapusdengan baca ini,tambah ilmu baru
BalasHapus